Path Analysis on the Effect of Breastfeeding Complementary Food Pattern, Maternal Schooling, Family Income, and Birthweight, on Nutritional Status in Children Underfive

Authors

  • Ahmitta Laila Nurjanah Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Surakarta
  • Didik Tamtomo Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta
  • Yulia Lanti Retno Dewi Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta

Abstract

Background: Indonesia is one among the 17 countries with the highest prevalence of stunting, wasting, and overweight in children under five. In 2013, the prevalence of moderate undernutrition and severe undernutrition was 13.9% and 5.7%, respectively, in children under five. The prevalence of stunting was 19.2%. The period from birth to 2 years is so called as a sensitive period when the deleterious exposure and inadequate food intake can result in negative impact on the quality of the future generation. This study aimed to analyze the effect of breastfeeding complementary food pattern, maternal schooling, family income, and birthweight, on nutritional status in children underfive.

Subjects and Method: This was an analytic observational with cross sectional design. This study was carried out in Klaten, Central Java from December 2016 to January 2017. A total sample of 120 out of 1236 mothers who had children aged 6-24 months were selected for this study by multi-stage sampling. The dependent variable was nutritional status measured in weight for age. The independent variables were breastfeeding complementary food pattern, maternal schooling, family income, and birthweight.

References

Ambadekar NN dan Zodpey SP (2016). Risk factors for severe acute malnutrition in underfive children: a casecontrol study in a rural part of india. Public Health Journal, 142: 136-143.

Dewi RK, Handayani R, dan Pantiawati I (2011). Hubungan pola pemberian makanan pendamping asi (mpasi) dengan status gizi balita usia 6-12 bulan di desa kaliori kecamatan kalibagor kabupaten banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 2 (1): 97-110.

Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Klaten tahun 2015. Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten (2016). Rekapitulasi status gizi balita kabupaten klaten. Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Hariani RE, Amareta DI, dan Suryana AL (2016). Pola pemberian asi dan makanan pendamping asi terhadap grafik pertumbuhan pada kartu menuju sehat (kms). Jurnal Ilmiah Inovasi, 1 (1): 41-46. ISSN 1411-5549.

International Food Policy Research Institute (IFPRI) (2016). Global nutrition report 2016: from promise to impact ending malnutrition by 2030. Washington DC.

Kementerian Kesehatan RI dan Unicef. (2013). Paket konseling: pemberian makan bayi dan anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI (2013). Hasil riset kesehatan dasar (Riskesda) tahun 2013. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI(2016). Situasi Balita Pendek. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Lestari MU, Lubis G, dan Pertiwi D (2014). Hubungan pemberian makanan pendamping asi dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di kota padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 3 (2): 188-190. ISSN 2301-7406.

Maria RD dan Rahmadeni S (2014). Hubungan pengetahuan ibu tentang variasi makanan dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas mandiangin kota bukittinggi tahun 2014. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, 5 (2): 21-25.

Murti B (2011). Kesehatan anak dan epidemiologi sepanjang hayat. Jurnal Kedokteran Indonesia. 2(1)

Nurlila RU (2011). Faktor penyebab gizi buruk pada anak balita di wilayah kerja puskesmas mata kota kendari. Jurnal Studi Ilmu Sosial IAIN Kendari. Page: 102-115. ISSN 0852-5358.

Persulessy V, Mursyid A, dan Wijanarka A (2013). Tingkat pendapatan dan pola makan berhubungan dengan status gizi balita di daerah nelayan distrik jayapura utara kota jayapura. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 1(3): 143-150.

Pramono M dan Putro G (2009). Risiko terjadinya berat bayi lahir rendah menurut determinan sosial, ekonomi dan demografi di indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 12 (2):127-132.

Semba RD, de Pee S, Sun K, Sari M, Akhter N, dan Bloem MW (2008). Effect of parental formal education on risk of child stunting in indonesia and bangladesh: a crosssectional study. Lancet, 371: 322-328.

Vollmer S, Bommer C, Krisna A, Harttgen K, and Subramanian SV (2015). The association of parental education with childhood undernutrition in low and middle income countries: comparing the role of paternal and maternal education. International Journal of Epidemiology: 1-12.

Wirawan NN dan Rahmawati W. (2016). Ketersediaan dan keragaman pangan serta tingkat ekonomi sebagai prediktor status gizi balita. Indonesian Journal of Human Nutrition. 3 (1): 80-90. P-ISSN 2442-6636.

Downloads

How to Cite

Nurjanah, A. L., Tamtomo, D., & Dewi, Y. L. R. (2016). Path Analysis on the Effect of Breastfeeding Complementary Food Pattern, Maternal Schooling, Family Income, and Birthweight, on Nutritional Status in Children Underfive. Journal of Maternal and Child Health, 1(3), 170–178. Retrieved from http://www.thejmch.com/index.php/thejmch/article/view/25

Issue

Section

Articles